Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Nasi Pecel Rawon, Perpaduan Makanan yang Sempurna

Posted by Adat Dunia


Nasi pecel merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat jawa, bahkan nasi pecel menjadi menu wajib di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Tapi bagaimana kalau pecelnya, Pecel Rawon? Mendengar namanya saja anda pasti akan bertanya Tanya bagaimana rasanya? Bagaimana tidak, dua makanan yang berbahan dasar berbeda dicampur menjadi satu. Nasi pecel yang bahan dasarnya sayur dan kacang-kacangan dicampur dengan rawon yang berbahan dasar daging sapi dan kuah rawon yang lezat. Itulah keunikan salah satu keunikan suku osing yang mencampur dua makanan seperti rujak soto.

Rasa Pecel Rawon lebih mantap daripada anda memakan nasi pecel dan nasi rawon secara terpisah. Gurihnya bumbu pecel dicampur dengan kuah rawon yang segar membuat lidah anda tidak akan merasa enek. Perpaduan rasa ini malah membuat lidah dimanjakan dengan rasa yang lezat. Ditambah dengan rempeyek kacang yang gurih dan lauk tahu,tempe goreng semakin menambah gizi Pecel Rawon.

Cara membuat Pecel Rawon tidaklah sulit, anda cukup mencampur nasi dengan bumbu kacang pecel khas jawa timur yang ditaburi dengan bawang goreng yang gurih, kemudian dicampur dengan sayur segar dan disiram dengan kuah dan daging rawon sebagai resep terakhir makanan ini. Jika anda ingin menambah lauk pauk, anda bisa menambahkan tahu dan tempe. Dengan tambahan itu saja makanan ini bisa membuat anda puas.

Pecel Rawon sudah ada di banyuwangi sejak tahun 1988 dari penjual yang menggunakan gerobak, berjualan di daerah singomatan. Sejak itulah Pecel Rawon mulai popular di banyuwangi. Dari kelas pedagang kaki lima hingga restoran menjual makanan ini. Dan sejak saat itu pula, rawon pecel menjadi makanan khas Banyuwangi.

Salah satu warung makanan terpopuler yang menjual Pecel Rawon di banyuwangi adalah rumah makan pecel ayu di jalan laksda adisucipto 60, Banyuwangi, Jawa timur. Rumah makan ini sudah bermarkas disini sejak tahun 1997. Awalnya rumah makan ini hanya sebesar ruang tamu dan ruang tengah. tetapi semakin banyaknya pelanggan yang makan di tempat ini membuat Sulistyawati sang pemilik memperluas warungnya tersebut. Jika dulu pelayan di tempat ini hanya dua, sekarang pelayannya sudah berjumlah 11 orang.

Warung ini buka dari jam 7 pagi hingga jam 9 malam. Pembeli di tempat ini pun tak pernah sepi, jumlah pembeli diperkirakan mencapai 400 hingga 600 orang per hari. Dan bisa menghabiskan 30 kilo daging, udang, dan paru. Untuk satu porsi komplit dengan lauknya warung ini mematok harga Rp 9000. Harga yang cukup murah bukan. Sedangkan untuk minuman, warung ini menyediakan es dawet dan es campur yang menjadi faforit pembeli  setelah menyantap Pecel Rawon.

Sumber: Asli Indonesia

Related Post



Posting Komentar