Kaghati dari Sulawesi Tenggara (https://lppks.org)
Sewaktu kita kecil mungkin pernah bermain dengan layang-layang baik di pekarangan rumah, di pematang sawah, dan lain sebagainya.
Layang-layang pertama di Indonesia itu bernama Kaghati, sebuah layang-layang khas suku Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Hal itu dibuktikan dengan adanya lukisan tangan manusia di dalam sebuah gua.
Kaghati di Gua Ceruk Sugi, Desa Liang Kobori
Lukisan tersebut berada di Gua Ceruk Sugi Patani, Desa Liang Kobori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara, lukisan itu menggambarkan seseorang yang sedang bermain layang-layang. Lukisan dalam gua itu terbuat dari oker. Itu merupakan campuran antara tanah liat dengan getah pohon.
Permainan layang-layang (Kaghati) oleh nenek moyang masyarakat Muna telah dilakukan sejak 4 ribu tahun lalu. Hal ini berdasarkan penelitian Wolfgong Bick tahun 1997 di Muna.
Kaghati akan diterbangkan (https://fauzihisbullah.wordpress.com)
Bahan
Layang-layang tradisional dari Pulau Muna ini terbuat dari lembaran daun kolope (daun gadung) yang telah kering kemudian dipotong ujung-ujungnya. Satu per satu daun tersebut dijahit agar setiap helai daunnya bisa menyatu, sebagai rangka layangan terbuat dari lidi bambu, dan talinya dijalin dari serat nenas hutan. Untuk membuat satu buah Kaghati dibutuhkan banyak daun, yakni sekitar 100 lembar daun.
Lembaran daun kolope (daun gadung) telah dijahit (https://oldlook.indonesia.travel)
Sebaran
Permainan Layang-layang tradisional (Kaghati) ini sebarannya umumnya dapat ditemui pada provinsi Sulawesi Tenggara.
Posting Komentar