Kirab dari Kraton menuju Gedung Kepatihan (https://portaltigaimage.com)
Bagi keraton kesaklaran adat pernikahan salah satunya terletak pada kesunyian suasana selama prosesi dijalankan. Hal tersebut terkait dengan nilai filosofi keberadaan keraton berikut isi keseluruhannya. Secara fisik bangunan keraton merupakan replika makro kosmos dalam perspektif kosmogoni.
Gedhong Prabayeksa yang dulu menjadi tempat tinggal seorang sultan yang bertahta merupakan replika dari Gunung Mahameru yang menjadi pusat alam semesta. Bangsal Kencana adalah representasi keraton Dewa Indra, pemimpin para Dewa di Suralaya.
Pun adat tradisi budaya yang berlaku di dalamnya merupakan representasi adat budaya yang berlaku di surga para dewa, baik dalam segi busana, tutur kata, seni tari maupun dalam hal tata upacara. Terlebih secara filosofis, keberadaan seorang sultan di dunia nyata ini tiada lain menjadi wakil dari Hyang Maha Agung dalam menghadirkan tata kelola dunia layaknya tata kelola yang ada di surganya para dewa.
Hal tersebut menjadikan seorang sultan sebagai centre of the universe. Di situlah letak makna filosofis hakiki yang dicoba untuk terus dipertahankan keberadaannya. Hal tersebut menjadi penting, karena secara prinsip menjadi bagian dari jati diri budaya Jawa.
Nyekar - Makam Panembahan Senopati dan Makam Imogiri
Nyekar (https://kratonwedding.com)
Ini adalah sebuah tradisi mengunjungi makam-makam leluhur yang telah tiada. Leluhur dikirimkan doa agar diampuni segala dosa-dosanya, dan diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan.
Nyantri
Nyantri (https://ahmad-suganda.blogspot.co.id)
Rangkaian prosesi adat pernikahan akan diawali dengan acara Nyantri, yaitu acara menyambut kedatangan pengantin di lingkungan keraton. Bagi pengantin laki-laki diselenggarakan di bangunan Gadri di kompleks Kasatriyan yang ada di timur halaman keraton sisi dalam. Untuk pengantin perempuan berada di bangsal Sekar Kedaton yang ada di sisi barat daya Gedhong Prabayeksa.
Siraman
Siraman temanten wanita (https://www.wowkeren.com)
Acara siraman. Inti acara adalah memandikan pengantin dengan air bunga, simbol penyucian raga dan jiwa. Siraman dilakukan lebih dulu pada pengantin perempuan di kompleks Bangsal Sekar Kedaton, kemudian disusul siraman padapengantin laki-laki di Gedhong Kompa, masih di lingkungan Kasatriyan.
Siraman temanten pria (https://www.wowkeren.com)
Majang dan Tarub
Acara majang dan tarub di beberapa tempat. Majang berarti menghiasi dengan aneka macam kain seperti sindur, bangun tulak, pandhan binethot, pancing tawa dan juga aneka macam lurik (kluwung, sulur ringin, gedhong madu, pliwatan, tuluhwatu, pali, dringin), pethakan serta lotrek. Tempat yang dihiasi yaitu Bangsal Prabayeksa, Sekar Kedatonan dan Kasatriyan. Disiapkan juga janur plangki dan kembar mayang.
Tarub (https://kratonwedding.com)
Sedangkan tarub berarti menghiasi beberapa tempat dengan janur, dan aneka macam perlengkapan seperti tebu, pisang, dedaunan maupun buah kelapa. Lokasinya antara lain di Tratag Pagelaran, Bangsal Pacikeran, Tarub Agung, Regol Brajanala, Bangsal Ponconiti, Regol Keben, Bangsal Trajumas, Regol Danapertapa, Kuncung Tratag Bangsal Kencana, Regol Kasatriyan, Bangsal Kasatriyan, Gedhong Kompa, Srikaton, Purworukmi maupun Regol Kemagangan. Juga pemasangan bleketepe di atas Kuncung Tratag Bangsal Kencana.
Tantingan dan Midodareni
Tantingan (https://jogjanews.com)
Acara Tantingan dan midodareni. Inti acara yang diadakan di Gedhong Prabayeksa sisi timur itu adalah pernyataan kesanggupan pengantin putri untuk menikah di hadapan sultan dan petugas keagamaan. Dilanjutkan penandatangan surat nikah yang sudah disiapkan kepala kantor KUA Kecamatan keraton. Sedangkan pada acara Midodareni, sultan memeriksa kesiapan acara dan melihat keadaan pengantin perempuan dan laki-laki.
Ijab Kabul
Akad Nikah atau Ijab Kabul (https://novy-andriani.blogspot.co.id)
Acara Ijab Kabul bagi pengantin laki-laki di Masjid Panepen yang ada di sisi barat Gedhong Prabayeksa. Dengan inti acara pernyataan kesanggupan pengantin laki-laki untuk menikah dan penandatangan surat nikah.
Sungkeman yang dilakukan mempelai pria kepada Sri Sultan HB X (https://www.satuharapan.com)
Acara Akad Nikah akan ditutup dengan sungkem yang dilakukan mempelai pria kepada Sri Sultan HB X dengan terlebih dahulu melepas dan meletakkan keris yang ia bawa di belakang dirinya. Sungkem ini juga sekaligus menjadi simbol penghormatan dan mohon doa restu karena sudah sah menjadi suami dari putri Sultan.
Panggih dan Pondhongan
Acara Panggih di Bangsal Kencana sisi Timur, berupa prosesi bertemunya pengantin, yang didahului acara balang-balanganan (saling lempar) bantal. dilanjutkan memecah telur ayam Jawa oleh pemimpin upacara. Telur menjadi simbol awal mula adanya kehidupan. Kemudian pengantin perempuan mencuci kaki pengantin laki-laki, sebagai simbol sikap bakti istri kepada suami. Acara diakhiri dengan pondhongan. Pengantin laki-laki dibantu salah satu bangsawan mengangkat pengantin wanita dan berjalan menuju depan Gedhong Prabayeksa untuk menerima ucapan selamat dari para tamu yang hadir.
Pondhongan (https://viva.co.id/)
Tampa Kaya dan Dhahar Walimahan
Tanpa kaya (https://www.antarafoto.com)
Acara Tampa Kaya dan Dhahar Walimahan berlangsung di Kompleks bangunan Kasatriyan. Dalam acara Tampa Kaya pengantin laki-laki memberikan kantung berisi uang simbol dari biaya hidup keluarga yang nantinya akan diberikan suami kepada istri. Sedangkan dalam acara Dhahar Walimahan, pengantin berdua masing-masing makan tiga sendok makanan yang sudah disediakan. Jika diamati dengan seksama maka akan nampak beda dengan tradisi yang ada di luar tembok keraton. Karena di luar, pengantin berdua saling menyuapi.
Sumber: Tembi
Posting Komentar