Masjid Al-Imam (https://ulama-minang.blogspot.com)
Masjid Al-Imam terletak di Nagari Kambang, Kecamatan Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Sejarah
Menurut informasi masyarakat setempat, Masjid Al-Imam mulai dibangun pada tahun 1924. Bangunan masjid ini dibangun bersamaan dengan kelahiran dan perkembangan Kenagarian Kambang.
Arsitektur
Arsitektur dan komponen bangunannya banyak mengandung nilai-nilai falsafah dan lambang masyarakat Nagari Kambang. Denah bangunan masjid berbentuk bujur sangkar. Ruang utama di bagian tengah tidak terdapat dinding pembatas, sehingga merupakan ruangan yang terbuka.
Diskripsi Bangunan
Di sisi barat terdapat mihrab, sedangkan di bagian kanan dan kiri bangunan terdapat ruangan samping yang membentuk selasar. Selasar di bagian timur seolah-olah menjadi lorong karena tertutup oleh bangunan tambahan berupa bangunan tempat wudhu.
Dinding terbuat dari bata lepas berukuran relatif tebal, sekitar 30 cm. Dinding masih asli belum pernah diganti sejak semula dengan cat berwarna putih. Perubahan pada bagian dinding terutama pada sisi dalam yang diberi tambahan keramik pada bagian bawah setinggi 1 meter.
Tiang
Tiang utama pada ruang utama terdapat 9 buah yang melambangkan jumlah Koto (Kampung) yang ada pada waktu itu di Nagari Kambang. Tiang yang berderet di depan dekat mihrab sebanyak 14 buah yang melambangkan jumlah penghulu yang berjumlah 14 orang yang berasal dari 4 suku, yaitu suku Kampai Tangah, suku Panai, suku Tigolareh, dan suku Malayu. Adapun jumlah tiang yang ada di sisi luar sebelah timur, utara, dan selatan berjumlah 50 buah yang melambangkan jumlah gelar ninik mamak atau mamak kaum yang ada di Nagari Kambang pada waktu itu.
Ruang Utama
Mihrab (https://ulama-minang.blogspot.com)
Lantai ruangan utama menggunakan keramik Belanda. Terdapat tiga motif keramik, yaitu warna hitam, biru, dan coklat. Pada bagian tengah umumnya menggunakan keramik warna biru, bagian belakang warna hitam, dan bagian belakang mihrab menggunakan warna coklat. Pintu dan jendela sudah mengalami pergantian. Hanya jendela di samping kanan dan kiri bagian mihrab yang agaknya masih merupakan jendela yang asli dengan daun jendela berbentuk jalusi dari kayu. Atap berupa atap seng tumpang lima yang melambangkan bahwa Nagari Kambang memiliki lima buah masjid adat.
Posting Komentar