Sahabat GPS Wisata, kami pilihkan artikel susur gua yang tidak usah berbasah-basahan air, hingga pakaian Anda tidak basah dan parfum di badan tidak akan pudar atau berubah.
Goa Gong terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Donorejo, sekitar 140 km arah selatan kota Solo atau 30 km arah Barat Daya Kota Pacitan. Goa ini merupakan salah satu goa terindah yang ada di Asia Tenggara.
Kawasan Pegunungan Sewu membentang dari Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan (https://nationalgeographic.co.id/)
Gua di Pacitan lorongnya panjang, stalaktit dan stalagmit nya begitu tipis, tembus pandang sinar lampu dan selalu meneteskan air. Kain gordennya (shawl drappery) tinggi membentang, menuntun Anda untuk mengagumi ciptaan yang Maha Sempurna. Ketika anda turun kedalam perut bumi, anda akan ternganga, karena di depan mata terhampar ruang amat luas, kolom2nya tinggi seperti istana Romawi. Jika lampu dipadamkan, anda terdiam, suara titik air nya terkesan begitu teratur dan ritmis, seolah dentingan suaranya yang memancarkan energi magis yang memancar dari kegelapan.
(httpss://rovicky.wordpress.com)
Nama
Dinamakan Goa Gong karena didalamnya terdapat sebuah batu yang jika dipukul akan menimbulkan bunyi seperti Gong yang ditabuh. Perjalanan menuju goa ini relatif mudah, dengan jalanan setapak yang sudah diperbaiki dengan baik.
Sepanjang jalan menuju Goa Gong akan melewati daerah perbukitan yang dengan goa-goa di dalamnya. Goa-goa di Pacitan ini pada umumnya terbentuk dari jenis batuan Karst, batu yang tampak hitam dan sangat keras. Pada awal mulanya Goa Gong diketemukan oleh dua orang penduduk lokal yang tanpa sengaja sedang ingin mencari sumber air.
Panorama
Pintu masuk Goa Gong (https://www.pbase.com)
Masuk ke dalam perut Goa Gong sejauh 300 meter ke bawah telah disediakan jalur-jalur khusus bagi para pengunjung berupa anak tangga dilengkapi besi pegangan agar pengunjung tidak tepelet, dapat juga digunakan sebagai putunjuk arah.. Untuk masuk ke dalam Goa Gong Anda tidak perlu memiliki perasaan takut akan gelap, mistis ataupun hal-hal lain, Goa Gong sangat jauh dari kesan tersebut. Meskipun tidak terlalu terang, namun lampu-lampu berwarna-warni merah, hijau, kuning, biru cukup membuat jelas pandangan. Lagipula memang cahaya terang tidak diperbolehkan untuk digunakan didalam, karena dapat mengurangi keindahan kondisi Goa. Untuk mengantisipasi panas di dalam Goa juga telah disediakan beberapa kipas angin berukuran besar supaya kondisi hawa dalam goa tidak pengap.
Rute masuk ke Goa Gong (https://yuiword.com)
Semakin kedalam, pengunjung akan dibuat takjub dengan pemandangan-pemandangan yang luar biasa indahnya, paling tidak itulah yang saya rasakan. Stalagtit dan stalagmit yang ada dalam gua akan menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Lampu-lampu neon yang berwarna-warni menambah keeksotikan goa ini. Stalagnit dan stalagmit diabadikan dengan diberi nama, Cello Giri, Selo Citro Cipto Agung, Cello Pakuan Bomo, Cello Adi Citro Buwono, Cello Bantaran Angin dan Cello Susuh Angin.
Sendang (https://yuiword.com)
Di dalam Goa Gong terdapat lima sendang yang bernilai magis bagi yang mempercayainya. Sendang-sendang tersebut antara lain: Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto yang dipercaya memiliki nilai magis untuk menyembuhkan penyakit. Gua Gong memiliki beberapa ruangan. Ruang pertama adalah ruang Sendang Bidadari yang terdapat sendang kecil dengan air dingin dan bersih di dalamnya. Di sebelahnya adalah ruang Bidadari, yang menurut cerita, di ruangan ini kadang melintas bayangan seorang wanita cantik yang menyerupai bidadari.
Marmer (https://yuiword.com)
Ruang ketiga dan keempat adalah ruang kristal dan marmer, di mana di dalam ruangan tersebut tersimpan batu kristal dan marmer dengan kualitas yang mendekati sempurna. Ruangan kelima merupakan ruangan yang paling lapang. Di tempat ini pernah diadakan konser musik empat negara (Indonesia, Swiss, Inggris, dan Perancis) dalam rangka mempromosikan keberadaan Gua Gong ke mancanegara. Ruang keenam adalah ruang pertapaan, dan ruang terakhir adalah ruang Batu Gong. Di ruangan ini terdapat batu-batu yang apabila kita tabuh akan mengeluarkan bunyi seperti Gong.
Stalagtit Goa Gong (https://teguhhariawan.wordpress.com)
Jika datang pada saat musim penghujan Goa Gong akan dipenuhi oleh tetesan-tetesan air yang jatuh dari langit-langit Goa, dan danau-danau yang terdapat di dalam perut Goa juga akan terisi penuh air. Namun saat aku berkesempatan datang kesana kebetulan sedang pada saat musim kemarau, sehingga bajuku tetap kering. Satu hal yang harus menjadi perhatian jika kamu berkunjung ke Goa Gong, ada baiknya kamu tidak menyentuh batuan-batuan yang ada di dalam sana, terutama kristal dan marmer. Karena beberapa batu marmer telah tampak menghitam akibat banyak dipegang oleh tangan-tangan jahil pengunjung. Hendaknya kita juga mau ikut bertanggung jawab sebagai pengunjung untuk melestarikan keindahan Goa Gong.
Berbagai sumber
Posting Komentar