Desa Wukirsari terletak di Dusun Wukirsari, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Wisata Wukirsari terletak di sebelah timur Bantul ini mempunyai luas daerah kurang lebih 15 KM2, dengan terbagi 16 Dusun dan 91 RT. Desa ini menjadi rintisan batik tulis di Kabupaten Bantul dimana batik merupakan kerajinan tradisi turun menurun. Kerajinan lain yang terkenal di desa Wukirsari lainnya adalah kerajinan kulit atau tatah sungging. Kerajinan tatah sunngging ini juga merupakan tradisi turun menurun dengan produk yang dihasilkan berupa wayang dan beberapa hiasan lain dari kulit.
Secara geografis wilayahnya beragam mulai dari perbukitan hingga sungai-sungai. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan dan lahan pertanian sehingga tampak asri. Tiap-tiap daerah menyimpan potensi wilayahnya masing-masing mulai dari pengobatan tradisional, keindahan alam, kerajinan, hingga makam-makam yang sering menjadi tempat ziarah.
Potensi Kerajinan tangan
Sentra Batik Tulis
Sentra potensi batik di Wukirsari terpusat di Dusun Giriloyo, Karang Kulon, Cengkehan, dan Kedung Buweng. Di daerah- daerah tersebut masyarakatnya biasa membatik di rumah-rumah mereka. Kemudian mereka tergabung dalam kelompok- kelompok batik dan membuka showroom. Wisatawan dapat melihat proses membatik secara langsung di showroom kelompok-kelompok batik tersebut.
Selain dapat membeli Batik Tulis dengan harga yang relatif lebih murah, tersedia juga paket belajar membatik dengan tarif yang terjangkau. Banyak wisatawan yang belajar membatik baik secara perseorangan maupun kelompok. Sentra wisata batik ini sering dijadikan rujukan berbagai sekolah dan perguruan tinggi untuk belajar mengenai batik.
Disini tersedia berbagai jenis batik tulis yang sangat beragam. Mulai dari corak tradisional hingga modern dengan berbagai warna yang menarik. Pengrajin juga seringkali mengerjakan beberapa pesanan dengan corak yang bisa ditentukan sendiri oleh para pembeli. Hasil kerajinan batik tulis ini telah beberapa kali mencapai pasar ekspor. Desa ini juga pernah meraih rekor MURI atas batik tulis terpanjang di Indonesia.
Sentra Tatah Sungging
Desa Wukirsari memiliki sentra kerajinan tatah sungging yang berada di daerah Karangasem, Dengkeng, dan sekitarnya atau lebih dikenal sebagai daerah Pucung. Tatah berarti memahat sedangkan sungging berarti memberi warna. Wayang merupakan salah satu produk industri tatah sungging yang cukup terkenal namun selain itu masih banyak produk tatah sungging lainnya semisal kipas, kap lampu, gantungan kunci,dan sebagainya.kipas, kap lampu, gantungan kunci, dan sebagainya.
Sentra Kerajinan Bambu
Wukirsari memiliki pengrajin bambu dengan jumlah lebih dari tiga ratus orang. Pengrajin ini berada di sekitaran daerah Karang Talun, Jatirejo, Dengkeng, dan Nogosari II. Keseluruhan pengrajin ini bergabung dalam koperasi Koperasi Bambu Awung Mustika.
Potensi Wisata Alam
Daerah Wukirsari yang masih asri seringkali dijadikan lokasi syuting film-film bertema pedesaan yang masih tradisional. Salah satunya adalah Film Sang Pencerah garapan Hanung Bramantyo serta film-film lainnya. Daerah alamnya yang beragam mulai dari perbukitan hingga sungai menjadikan daerah ini kaya dengan keindahan alam. Wilayah ini juga seringkali dijadikan lokasi outbound oleh beberapa instansi dan organisasi. Selain keindahan alamnya secara umum, desa Wukirsari juga memiliki beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi.
Situs Watu Lumbung
Watu Lumbung merupakan sebuah situs air terjun dan sungai yang terletak di atas bukit. Bebatuan besar dibarengi dengan aliran air di lereng yang terjal menjadi sebuah keindahan alam yang mempesona. Medan yang terjal menjadi tantangan tersendiri bagi pecinta hiking dan tracking untuk mencapai mata air.
Situs ini selalu teraliri air bahkan ketika musim kemarau. Namun tetap saja aliran air akan lebih deras di musim penghujan. Wilayah sekitarnya juga merupakan wilayah proyek reboisasi sehingga keadaan wilayahnya semakin hijau dari tahun ke tahun.
Sungai Opak
Lokasi lain objek wisata alam di Wukirsari adalah sungai Opak yang terletak di sepanjang dusun Bendo, Singosaren, dan Sindet. Akses jalan menuju lokasi ini sebagian besar telah dijangkau jalan beraspal meski di beberapa lokasi harus melalui jalan kaki.
Sungai dengan lebar kurang lebih lima puluh meter dan sedalam dua meter ini ini menjadi lokasi memancing yang strategis. Terbukti dengan ramainya sepanjang aliran sungai ini dengan para pemancing terutama pada hari-hari tertentu. Selain itu wisata susur sungai dengan perahu kayu tradisional juga menjadi kegiatan yang menarik ditambah dengan pemandangan di kiri dan kanan sungai yang hijau dengan pepohonan.
Wisata Alam di dekat Desa Wisata Wukirsari
Kebun buah Mangunan
Kebun buah Mangunan terletak di selatan Imogiri. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit menggunakan sepeda motor atau dua puluhan menit menggunakan kendaraan roda empat. Akses jalan menuju ke tempat ini sudah cukup baik. Dalam perjalanan kita akan melewati jalanan naik dan turun di perbukitan dengan sebelah kiri dan kanan dihiasi pemandangan alam mulai dari perbukitan, lembah, dan hutan-hutan. Ketika mencapai puncak pun kita akan merasakan udara dingin alami khas pegunungan.
Hutan Pinus
Dari kebun buah Mangunan kita bisa mampir sebentar ke hutan pinus. Di kawasan cagar alam ini kita dapat melihat deretan pepohonan hijau dengan objek utamanya adalah deretan hutan pinus yang menjadi tujuan utama para fotografer. Disini kita dapat melihat pohon-pohon pinus menjulang tinggi dengan tanah yang memerah tertutup dedaunan. Jika angin bertiup kencang pepohonan akan saling bertubrukan satu sama lain menimbulkan suara-suara dan sensasi yang cukup menyenangkan.
Kuliner
Desa Wukirsari juga terkenal akan wisata kuliner. Beberapa diantaranya yang cukup terkenal adalah wedang uwuh (Minuman Sampah) dan pecel.
Wedang Uwuh (Minuman Sampah)
Minuman khas yang membuat badan menjadi hangat ini terbuatdari dedaunan, kayu manis, dan rempah-rempah ini sangat cocok diminum di malam hari yang dingin. Minuman ini terpusat di daerah sekitar Makam Raja Imogiri atau di padukuhan Kedung Buweng.
Sate klathak
Sate Klathak terbuat dari daging kambing, yang membuatnya berbeda dengan sate kambing pada umumnya adalah pada rasa. Jika pada umumnya sate berasa manis, maka sate klathak memberikan sensai tersendiri dengan rasa asin. Selain itu cara memasaknya pun berbeda tidak menggunakan tusuk kayu seperti pada umumnya namun pembuatan sate klathak justru menggunakan jeruji roda sepeda. Rugi rasanya jika kita pergi jauh-jauh ke Imogiri namun tidak mencoba mencicipi makanan-makanan tersebut.
Aksesbilitas
a. Kendaraan umum
Untuk mencapai wilayah ini anda dapat menggunakan bus antar kota dari terminal bus Giwangan dengan membayar kurang lebih sekitar lima ribu rupiah untuk sekali perjalanan. Setelah itu dilanjutkan dengan ojek untuk berkeliling desa. Hanya saja karena keterbatasan akses transportasi umum menuju dan di wilayah ini maka perjalanan akan terasa sedikit merepotkan.
b. Kendaraan pribadi
Dari pusat kota kita tinggal menuju ke arah selatan menuju jalan lingkar luar Jogjakarta atau sering disebut Ring Road atau menuju Terminal Bus Giwangan. Setelah itu terus jalan ke selatan melalui Jalan Imogiri Timur.
Sampai pada perempatan pertama (dengan lampu lalu lintas) di daerah Jejeran, kita terus menuju ke selatan hingga melewati jembatan dengan rangka besi (jembatan Karangsemut) setelah itu kita akan melihat sebuah gapura Desa Wisata kemudian kita belok ke timur (ke arah kiri). Setelah itu ana akan disambut dengan gapura masuk Desa Wukirsari dan langsung disuguhkan dengan pemandangan alam yang menakjubkan.
Informasi lebih lanjut hubungi
Peta lokasi Desa Wisata Wukirsari
Desa Wisata Wukirsari
Dusun Wukirsari, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Kontak Person: +62 817 547 5794 (Bp. Nur Ahmadi), +62 819 0409 9945 (Bp. Riyadi) dan (62) 274 6640 777 (Bp. Ujang PH)
Website: https://wukirsari.com
Posting Komentar